Jan 4, 2010

Tahun baru hanya sehari, selebihnya ia berulang menjadi hari-hari biasa. Dan kami lihat tiada apa keistimewaannya pada hari matahari melengkapkan kitarannya. Lebih-lebih lagi bila ia disambut sewaktu matahari belum bangun tidur lagi.

Tapi kami berbuat sesuatu juga pada malam itu. Sebelum jarum panjang dan pendek dan jarum saat bersatu di angka dua belas. Kami panjat ke tempat paling tinggi dalam kota itu. Sebenarnya kami memandu ke puncak bukit paling tinggi dalam kota ini.

Dari puncak, hajat kami, untuk melihat seluruh warga kota. Setiap muka mereka. Mendengar setiap patah perkataan mereka. Dan membayangkan apa yang disentuh mereka. Tapi, melihat mereka saja mungkin sudah cukup. Pada malam seluruh warga kota keluar dari rumah dan membakar langit dengan api. Meraikan apa saja yang mereka percaya.

0 Comments:

Post a Comment